cara menyiasati gumoh pada bayi

Cara Menyiasati Gumoh pada Bayi

Dikutip dari,Ferdinan Zaviera,dalam buku ‘’Mengenali dan Memahami Tumbuh Kembang Anak

Bukan hal yang aneh jika bayi  ada gumoh sesaat  setelah disusui.diawal-awal kehidupannya si kecil sering memuntahkan sebagian ASI yang ditelannya.Normalnya fenomena gumoh ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayiyaki pada usia 12-16 minggu.

Kenali Penyebabnya

Penyebab gumoh diantaranya yakni :

a.    Volume lambung masih kecil,sementara susu yang ditelan melebihi kapasitas lambung ,ini penyebab paling umum.Masalahnya makin menjadi  karena bayi sering menggeliat.Padahal,gerakan ini membuat tekanan pada perut tinggi,sehingga jadi gumoh.Sebenarnya,gumoh masih normal sepanjang jumlah cairan yang keluar dan masuk seimbang.

b.    Klep penutup lambung belum sempurna

Dari mulut susu akan masuk ke saluran pencernaan atas baru kmudian ke lambung.Pada bayi klep ini biasanya belum berfungsi secara sempurna.Akibatnya kalau anak lansung di tidurkan setelah disusui  dan juga mengeliat maka susu akan keluar melalui mulut.Untuk mengurangi gumoh,berikan susu sedikit demi sedikit.

c.    Menangis berlebihan

Tangis yang berlebihan membuat udara yang tertelan juga berlebihan,sebagian isi perut si kecil akan keluar.Memang bisa jadi bayi menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna,maka jangan diteruskan pemberian ASI karena bisa menyebabkan ASI masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyumbatnya.

Cegah dan Atasi

Cara-cara mencegah dan mengatasinya

Ø  Posisi menyusu harus pas.Pastikan seluruh bibirnya menutup punting susu serta daerah bewarna hitam disekitarnya,dengan demikian udara yang masuk dan tertelan selama menyusu bisa diperkecil.

Ø  Jika gumoh berlebihan,tengkurapkan si kecil,udara yang terperangkap di lambung akan mudah keluar dan masuknya cairan ke paru-paru dapat dicegah.

Ø  Jangan lansung banyak minum,lebih baik minum sedikit-sedikit,disendawakan lalu minum lagi,dengan cara ini udara tidak sempat mampir ke lambung.

Ø  Bila gumoh berlebihan sebaiknya konsultasi ke dokter